Hama merupakan
serangan masal hewan pada tanaman yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman,
bahkan bisa menyebabkan kematian. Tanaman Anggrek pun bisa terkena serangan
hama, walapun tanaman anggrek cenderung lebih tahan terhadap serangan hama,
terutama untuk bunga anggrek yang dirawat dengan baik, baik dari kebersihan
tanaman ataupun lingkungan dimana anggrek hidup.
Jika tanaman anggrek anda terserang hama, maka hal ini mengindikasikan tanaman anggrek yang anda punya kurang mendapatkan perhatian. Sebaiknya untuk mengatasi serangan hama pada tanaman anggrek jangan ditunggu sampai meluas. Bila serangan hamanya cepat di atasi maka pengaruh yang lebih buruk yang akan terjadi pada tanaman anggrek bisa dihindari.
Gejala awal
serangan hama dapat terdeteksi dengan cepat jika kita mau melakukan kegiatan
pengawasan dan pengendalian terhadap tanaman bunga anggrek yang kita miliki
karena dengan kegiatan tersebut langkah-langkah pengendalian bisa dilakukan
dengan cepat. Bukankah pencegahan lebih baik dilakukan sebelum serangan hama
terjadi?. Nah untuk menambah pengetahuan kita jenis hama yang menyerang pada
tanaman bunga anggrek kit, berikut akan dipaparkan jenis serangga yang sering
menyerang tanaman anggrek dan gejalanya, serta bagaimana cara mengatasinya.
Tungau/kutu perisai
Gejalanya
adalah: terdapat tungau yang menempel pada pelepah daun, dengan warna kemerahan
dalam jumlah yang banyak. Bekas serangan yang ditimbulkan berupa bercak hitam yang
merusak daun. Pengendalian: gosok
pelepah daun dengan kapas dan air sabun; apabila serangan sudah parah, semprotkan
insektisida berdosis 2 cc/liter.
Tungau /Kutu Perisai |
Semut
Anggrek yang
terserang hama semut memiliki gejala: akar dan tunas muda akan rusak yang
disebabkan adanya pertumbuhan jamur. Pengendalian
serangan hama ini bisa dilakukan dengan merendam pot dalam air, setelah itu
jaga kebersihan lingkungan di sekitar rak atau lebih baik pot bunga anggrek
digantug
Belalang
Gejalanya
pinggiran daun anggrek rusak dengan bentuk luka bergerigi tak beraturan. Untuk
jenis belalang berukuran kecil, perlu pengamatan cermat. Pengendaliannya
dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan insektisida yang bersifat racun
kontak/yang sistemik. Bila jumlahnya sedikit penanganannya bisa langsung
dimusnahkan.
Trips
Gejala serangan
yang ditimbukan adalah hama trips akan menempel pada buku-buku batang dan daun
muda, munculnya bercak abu-abu di permukaan daun dan merusak bunga hingga bentuk
bunga tidak menarik. Pengendalian
yang harus dilakukan secara periodik dan teratur pot anggrek disemprot dengan insektisida.
Trips |
Kutu babi
Gejalanya:
kerusakan yang ditimbulkan serangan hama kutu babi hampir sama dengan serangan
yang diakibatkan oleh semut, tapi tidak menyerang tunas daun. Kegiatan pengendalian
yang harus dilakukan rendam pot anggrek dengan air.
Keong
Gejala yang
tampak: Keong akan menyerang lembaran daun anggrek. Pengendaliannya,
jika jumlah keong yang ada dalam jumlah yang sedikit, maka pengendalian yang
dilakukan cukup diambil dan buanglah keong tersebut, tetapi bila jumlah keongnya
banyak gunakan insektisida/dijebak dengan bubuk prusi untuk mengatasi
serangannya.
Red Spinder
Gejala yang ada
akan timbul bercak putih di bagian bawah daun, permukaan atas menjadi kuning
dan lama kelamaan daun akan mati. Pengendaliannya:
bila sedikit cukup diambil dengan menggunakan isolatip, lalu dibakar atau gosok
daun dengan alkohol. Apabila banyak maka perlu menggunakan insektisida dengan
bahan aktif diazinon, dicofol.
Kumbang
Gejala batang
anggrek yang terserang akan berlubang-lubang khusus kumbang penggerek batang
kerusakannya berupa lubang di tengah batang dan tidak nampak dari luar. Kumbang
akan meletakan Larvanya pada daun yang jika menetas akan merusak daun anggrek. Pengendaliannya
dapat dilakukan dengan menyemprotkan tanaman yang diserang dengan menggunakan
insektisida sistemik secara rutin, lalu bersihkan pot dari kepompong dan telur
kumbang dengan jalan memindahkannya ke pot baru dan media tanam yang baru pula.
Kumbang |
Ulat daun
Gejalanya ulat
daun akan menyerang daun, kuncup bunga, tunas daun maupun bunga yang sedang
mekar. Pengendaliannya
adalah: kalau jumlahnya sedikit (2-5 ekor) dapat dibunuh dengan tangan, bila
banyak dapat menggunakan insektisida sistemik. Tanaman yang telah diserang
sebaiknya dipisahkan dengan tanaman yang masih sehat.
Kepik
Gejala:
menghisap cairan daun tanaman anggrek, sehingga menyebabkan bintik
putih/kuning; tanaman yang diserang lama kelamaan akan gundul dan tidak
berhijau daun lagi. Pengendalian: semprotkan insektisida yang sama seperti
untuk membasmi serangga lainnya, seperti ulat, kumbang dan trips.
Kutu tudung
Gejala: daun
menjadi kuning, tidak sehat, lalu berwarna coklat dan mati. Pengendalian:
seperti halnya membasmi ulat kumbang dan trips.
Informsi yang sangat menarik teirma kasih sudah disampaikan salam sukses selalu !
ReplyDeletekunjungi saya juga disini
Pengobatan Penyakit Asam Urat, Pengobatan Penyakit Jantung
nice post, gan... Keep posting!!
ReplyDeletethanks kak, bermanfaat infonya. salam kenal
ReplyDeleteTerimakasih Informasinya Sangat Bermanfaat Sekali Jelly Gamat Walatra G Sea
ReplyDelete