Tulisan akhir admin mengenai proses pembudidayaan anggrek sampai pada pembahasan pemberian pupuk buatan, untuk kali ini admin akan membahas mengenai proses pengairan dan penyiraman tanaman anggrek serta penyemprotan pestisida.
a. Pengairan dan Penyiraman
Sumber air untuk
penyiraman tanaman anggrek dapat berasal dari:
1.
Air
Ledeng, baik untuk menyiram karena jernih dan steril, tetapi pHnya tinggi maka
perlu diturunkan dengan menambah suatu asam misalnya HCl. PH yang baik sekitar
5,6-6. Air sumur, baik untuk menyiram karena banyak mengandung mineral dari
tanah yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Air sumur di daerah kapur harus
diperhatikan pHnya. Air hujan, yang ditampung didalam tong-tong/bak sangat baik
untuk menyiraman.
2.
Air
kali/air selokan, tetapi kita tidak tahu pasti apakah air itu mengandung jamur,
bakteri/lumut yang bisa mengganggu anggrek/tidak. Kalau dilihat dari sudut isi
makanan mungkin cukup baik.
Hal
perlu diperhatikan jika anggrek adalah mengetahui sifat-sifat dari isian pot
supaya
bisa
mengatur banyaknya air untuk menyiram. Adapun macam isian pot dan sifat
diuraikan sebagai
berkut:
1.
Pecahan
genting/pecahan batu merah, yang mana mudah menguapkan air dan sifat anggrek yang
tidak begitu senang dengan air sehingga tidak mudah untuk lumutan. Untuk
pecahan genting lebih kecil daya serapnya lebih banyak dan untuk siraman lebih
sedikit.
2.
Potongan
sabut kelapa, pemakaian serabut kelapa lebih baik untuk digunakan di daerah
panas karena menyimpan air, tetapi kalau penggunaan di daerah dingin tidak
menguntungkan karena mudah busuk.
3.
Remukan
akar pakis yang hitam, keras dan baru tidak mudah untuk menyerap air, setelah beberapa
bulan banyak menyerap air. Akar pakis yang coklat dan lunak lebih mudah
menyerap dan menahan air.
4.
Potongan
kulit pakis, dimana media ini sukar sekali untuk penyerapan air, mudah terjadi penguapan.
Jika potongannya besar, penyerapan kecil dan jika potongan kecil penyerapan air
lebih banyak.
5.
Bagi
tanaman yang sudah besar pedoman penyiramannya 3-7 hari sekali musim hujan dan
1-3 hari sekali pada musim hujan.
b.
Waktu
Penyemprotan Pestisida
Obat-obatan
sebaiknya disemprotkan pada waktu pagi hari, lebih baik pada sore hari sekitar
jam 5.00. Penyemprotan bagi tanaman anggrek sehat, dilakukan rutin kurang lebih
3 bulan sekali. Penyemprotan bagi tanaman anggrek terserang hama perlu
dilakukan berulang-ulang 3 kali dengan jangka waktu tertentu (untuk kutu) daun
seminggu sekali. Adapun jenis insektisida dan dosis yang digunakan untuk hama
antara lain:
1.
Orthene
75 SP dosis 5-10 gram/10 liter air untuk ulat pemakan daun
2.
Bayrusil
250 EC dosis 2 cc/liter air untuk ulat pemakan daun
3.
Malathion
dosis 3 gram/liter air untuk ulat, kumbang, kutu
4.
Kelthane
dosis 2 gram/liter air, untuk kutu
5.
Metadeks
dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, untuk keong dan bekicot air
6.
Falidol
E.605 dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, untuk keong dan
bekicot air
Untuk
hama bekicot ada 2 cara pengendaliannya yaitu:
a.
Menyebarkan
obat sekitar pot anggrek dengan mencampur antara obat Metadeks ke dedak halus
di tambah air sedikit.
b.
Membuat
larutan 1 cc Dieldrin 50% 25 EP dicampur dengan 1 liter air atau 6-8 cc
Folediol E 605 kedalam air 10 liter. Kemudian pot tanaman anggrek direndam
dalam larutan tersebut selama beberapa waktu dan diulang satu minggu sekali.
0 komentar:
Post a Comment