Anggrek Terbesar, Terberat dan Terkecil

Anggrek tebu atau anggrek ratu atau anggrek harimau atau anggrek macan (Grammatophyllum speciosum, dalam bahasa Inggris disebut Sugar Cane Orchid, Giant Orchid, atau Queen of the Orchids) merupakan anggrek yang telah dinobatkan sebagai anggrek terbesar dan terberat di dunia, sementara predikat anggrek terkecil dinobatkan kepada anggrek Oberonia sp. Kedua jenis anggrek ini merupakan tanaman anggrek yang tumbuh di alam Indonesia. Tanaman anggrek Oberonia hidup di kepulauan mentawai, sedangkan anggrek Grammatophyllum speciosum hidup tersebar luas dari sumatera, kalimantan, jawa, sampai papua.

Anggrek tebu merupakan jenis anggrek yang tumbuh dengan cara merumpun (mengelompok). Satu rumpun anggrek tebu bisa memiliki 7 batang semu. Dikatakan batang semu karena batang yang ada bukanlah seperti batang kayu yang sesungguhnya melainkan seperti batang pisang yang merupakan modifikasi jaringan tanaman yang membentuk seperti batang. Berat anggrek tebu dalam 1 rumpun bisa lebih dari 1 ton dengan ketinggian bisa mencapai 5 meter. Anggrek ini memiliki batang yang besar dan kekar, menyerupai batang tebu, dengan bentuk daun yang juga menyerupai bentuk daun tanaman tebu dengan panjang bisa mencapai 60 cm atau lebih dan lebar daun berkisar 3-4 cm. Keberadaan buku-buku batang bekas daun akhirnya menjadikannya seperti buku-buku yang membatasi antar ruas tanaman tebu. Bedanya ruas-ruas pada batang anggrek lebih pendek dibandingkan dengan ruas-ruas batang tebu. Jika anggrek ini hidup di alam bebas maka batang-batang anggrek yang panjang ini akan tumbuh menjuntai atau melengkung ke bawah dari pohon besar yang menyebabkan penampilan anggrek ini kelihatan lebih rimbun.

Anggrek tebu memiliki pengkalsifikasian ilmiah tanaman sebagai berikut: Kerajaan: Plantae. Divisi: Magnoliophyta. Kelas: Liliopsida Ordo: Asparagales. Famili: Orchidaceae. Subfamili: Epidendroideae. Suku: Cymbidieae. Genus: Grammatophyllum. Spesies: Grammatophyllum speciosum



Grammatophyllum speciosum (Anggrek macan, Anggrek tebu)
Anggrek dari genus Platystele sp, yang berasal dari Ekuador yang ditemukan pada tahun 2009 pada awalnya dinobatkan sebagai tanaman anggrek terkecil dengan ukuran 2 - 2,1 mm. Namun pada tahun 2010 peneliti LIPI, Destario Metusala, menemukan anggrek yang memiliki ukuran lebih kecil lagi yaitu: 1,1 – 1,5 mm di kepulauan Mentawai Indonesia dari genus Oberonia. Pengklasifikasi ilmiah anggrek ini adalah: Kerajaan: Plantae. Divisi: Magnoliophyta. Kelas: Liliopsida. Ordo: Asparagales. Famili: Orchidaceae. Subfamili: Epidendroideae. Genus: Oberonia

Sayangnya pengklaiman anggrek terkecil yang berasal dari kepulauan Mentawai ini belum bisa dipublikasikan secara internasional karena kurangnya literatur yang menjelaskan mengenai tanaman anggrek dari genus Oberonia. Jenis anggrek ini memang kurang mendapatkan perhatian dari peneliti ataupun pecinta anggrek karena dianggap anggrek dari genus Oberonia kurang memiliki nilai komersil yang disebabkan ukuran bunganya yang sangat kecil. Walaupun demikian, jika dipandang dari kaca mata keilmuan anggrek, anggrek ini memiliki nilai pengetahuan yang sangat tidak ternilai karena masih banyak misteri-misteri mengenai anggrek Oberonia yang belum terungkap, dan tidak menutup kemungkinan bahwa pada satu saat nanti akan ditemukan anggrek dengan ukura lebih kecil dari alam Indonesia dengan pertimbangan bahwa masih banyak species oberonia di Indonesia yang belum diteliti lebih jauh.


Anggrek dari Genus Platystele sp
Salah satu anggrek dari genus Oberonia yang umumnya berukuran sangat kecil




 

0 komentar:

Post a Comment