Penyakit Pada Tanaman Anggrek

Penyakit bercak hitam
Penyakit ini cepat menular melalui akar dan alat-alat yang digunakan untuk merawat tanaman anggrek yang tidak steril. Pada ujung akar, bagian tunas dan juga daun, akan muncul warna coklat kehitaman sebagai identifikasi awal yang dapat diperhatikan jika tanaman anggrek terkena penyakit ini. Tanaman akan terlambat tumbuh, kerdil da akhirnya akan membunuh tanaman anggrek. Pegendaliann yang daat dilakukan adalah dengan cara memotong dan membuang bagain tanaman yang terserang penyakit ini atau menyemprotkan fungisida. Hala yang perlu diperhatikan sebelum menangani anggrek yang terserang penyakit ini adalah sterilkan alat-alat potong dengan menyiramnya dengan alkohol atau dibakar terlebih dahulu sebelum digunakan.

Penyakit Rebah Kecamba
Serangan penyakit ini sering terjadi pada proses persemaian anggrek. Penyebaran penyakitnya terjadi melalui air. Gejala yang bisa diidentifikasi adalah: muncul bercak bening kecil pada permukaan daun, lalu melebar dari atas hingga titik tumbuh pada tunas dan ke bawah hingga ujung akar, kecambah anggrek akan membusuk dan mati. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan membuang bibit yang sakit, dibakar hingga musnah. Semprotkan fungisida dan keringkan pot beserta kecambahnya

Penyakit bercak bercincin
Penyebab: virus TMVO (Tobacco Mozaic Virus Odontoglos). Gejala: timbul lingkaran atau garis-garis kekuningan pada permukaan daun. Pengendalian: hanya dengan pencegahan yakni membuang bagian tanaman yang sakit serta menstrerilkan semua alat potong.

Penyakit Bercak Coklat
Kecambah jenis Phalaenopsis sangat peka terhadap bakteri ini, terutama pada saat cuaca dalam keadaan yang sangat lembab. Penyakit ini akan menginfeksi daun basah atau bekas luka pada daun. Disamping itu, sentuhan daun yang sakit pada daun yang sehat dapat menjadi media penularan penyakit ini. Gejala yang tampak jika tanaman anggrek terserang penyakit ini adalah muncul bercak kecil bening pada pucuk daun dan akan meluas ke seluruh kompot dalam waktu beberapa hari. Daun kecambah anggrek akan rusak dan mati. Penyakit ini sangat ganas, menular dan juga mematikan. Sangat sulit untuk mengendalikan penyakit ini. Jika serangan penyakit yang terjadi sangat parah dampaknya pad atanaman anggrek maka seluruh kecambah anggrek harus dibuang.

Penyakit buluk
Jenis penyakit ini sering terjadi pada media tanam, kultur spora cendawan dibawa oleh biji anggrek karena tutup botol tidak steril. Gejala yang muncul adalah: biji anggrek tidak dapat berkecambah, persemaian dalam botol akan gagal. Jika kecambahnya telah tumbuh lantas mendapatkan serangan cendawan maka kecambah tersebut akan mati/layu. Kegiatan pengendaliannya dapat dilakukan dengan cara mengeluarkan cendawan yang ada pada media dari dalam botol, sterilkan botol dan media, lalu tutup kembali. Pengendalian cara ini dilakukan jika tahapan serangan masih dalam tahapan awal serangan. Jika kecambah anggrek sudah besar dan terkena serangan ini maka kecambah dikeluarkan dan dicuci dengan fungisida. Setelah itu kecambah ditanam dalam pot.

Penyakit busuk akar
Disebabkan oleh cendawan Rhizoctonia solani. Gejala yang muncul akar leher membusuk hingga rhizoma dan umbi batang. Daun dan umbi batang akan menguning, keriput, tipis dan bengkok. Tanaman akan menjadi kerdil dan tidak sehat. Potong dan buang bagian tanaman yang sakit untuk mengendalikan serangan penyakit ini. Luka bekas potongannya disemprot dengan fungisida (Benlate).

Penyakit busuk
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Sclerotium rolfsi. Gejala yang muncul terdapat bintil-bintil kecil berwarna coklat pada bagian tanaman yang terkena penyakit. Pengendalian dilakukan dengan memotong bagian tanaman yang sakit. Media tanam dan seluruh pot didesnfektan dengan larutan formalin 4% atau fungisida/antibiotik Natrippene 0,5 % selama 1 jam.

Penyakit layu
Penyebabnya adalah cendawan Fusarium oxyporium. Gejala yang muncu hampir sama dengan serangan busuk akar, yang membedakannya adalah pada rhizoma terdapat garis atau lingkaran berwarna ungu. Jika serangan yang terjadi berat, maka seluruh rhizoma akan berwarna ungu, lalu akan terjadi pembusukan pada umbi batang, yang menyebabkan tanaman sangat tidak sehat. Lakukan pemotongan pada bagian yang terserang penyakit lalu bekas potongan disemprot dengan Benlate untuk tindakan pencegahannya. Setelah itu pindahkan tanaman pada media tanam yang baru yang masih segar dan bersih serta memiliki aliran udara yang lancar disekitar tanaman.

Penyakit busuk lunak
Penyebab: bakteri Erwinia cartovora. Gejala: daun dan akar membusuk serta berbau. Penyakit ini cepat sekali meluas namun khusus pada rhizoma dan umbi batang, penyebarannya agak lambat. Pengendalian: peralatan kebun harus steril, bagian yang sakit dipotong dan dibuang. Semprotkan Physan 20, pot tanaman disemprot dengan formalin 4 %

Penyakit Cymbidium
Virus Mozaic cymbidium merupakan penyebab penyakit ini. Akan muncul bercak kekuningan pada awalnya yang diikuti jaringan mati berbintik, bergaris atau lingkaran. Untuk anggrek cathleya, bercak yang muncul berwarna coklat atau hitam cekung. Kadang ada gejala kematian jaringan di tengah daun yang dilingkari jaringan normal. Pada daun tua banyak bintik jaringan yang mati. Pengendalian yang dilakukan hanya bersifat pencegahan yang dilakukan dengan membuang bagian tanaman yang sakit, serta mensterilkan segala alat yang dipakai.
Penyakit busuk hitam
Penyebabnya adalah cendawan Phytopytora omnivora. Gejala yang muncul adalah warna pangkal daun berubah menjadi kehitaman, lalu melunak, busuk dan akhirnya daun mati. Lankah pengendalian yang bisa diterapkan: semprotkan fungisida seperti Baycor Dithane M-45, Benlate, Ferban, Physan, Truban atau Banrot. Untuk zat yang berbentuk tepung gunakan dosis 2 gram/2 liter air.

Anggrek Hitam

Anggrek hitam (coelogyne pandurata lindl)merupakan jenis anggrek epifit simpodial, artinya, anggrek jenis ini akan tumbuh menempel pada tumbuhan/batang pohon lain yang memiliki pertumbuhan batang terbatas. Anggrek langka ini dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Black Orchid”. Sedangkan di Kalimantan Timur, Anggrek Hitam yang langka ini mempunyai nama lokal “Kersik Luai”. Tanaman ini akan hidup berumpun, dimana masing-masing tanaman dalam satu rumpun akan membentuk akar tinggal (rhizome) yang saling terhubung satu dengan yang lainnya. Proses regenerasi anggrek hitam berasal dari tunas baru yang muncul dari tanaman sebelumnya. Tunas baru ini akan tumbuh ke atas dengan ukuran yang lebih besar dan terlihat menggelembung pada bagian batangnya. Penggelembungan batang yang terjadi ini sering disebut dengan umbi semu (pseudobulbs) yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan air dan cadangan makanan. Oleh karena itu jika anggrek hitam kekurangan air, maka anggrek ini tidak akan segera kekeringan. Batang anggrek yang membentuk umbi semu ini berbentuk bundar panjang, pipih dengan panjang 10-15 cm.

Habitat asli anggrek hitam berada di jantung hutan Kaimantan Tengah yang merupakan salah satu tanaman kebanggaan yang dijadikan maskot untuk provisi tersebut. Biasanya anggrek hitam mekar pada bulan Maret sampai Juni. Meskipun habitat anggrek hitam identik dengan hutan di Pulau Kalimantan, jenis anggrek ini juga tumbuh liar di Sumatera, Semenanjung Malaya dan Mindanao, Pulau Luzon dan Pulau Samar Filipina. Anggrek hitam bagaikan mutiara hitam yang terpendam dalam kerimbunan hutan. Anggrek ini memiliki bentuk dan warna yang sangat menawan. Anggrek hitam bukanlah anggrek yang memiliki bunga berwarna hitam. Kelopak bunganya berwarna hijau pupus dengan lidah bunga berwarna hitam dengan sedikit garis-garis berwarna hijau dan berbulu. Kelebihan lain yang dimiliki anggrek ini adalah rajin berbunga dengan aroma yang khas, namun harus tumbuh pada habitat yang relatif lembab. Lidah bunga yang berwarna hitam pada Anggrek Hitam merupakan pembawa sifat hitam yang langka, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber pembawa sifat warna hitam yang di butuhkan oleh para ahli pemuliaan tanaman untuk menghasilkan silangan baru dengan corak warna bunga yang lebih menarik.

Penampilan anggrek hitam lainnya yang bisa kita nikmati sebagai bentuk lain keindahan alam yang sempurna adalah warna umbinya yang berwarna hijau dengan permukaan yang mengkilap. Setiap umbi yang ada akan ditumbuhi dua helai daun yang kaku dan berbentuk seperti pembungkus mayang kelapa (berbentuk lonjong, berlipat-lipat), Bunga-bunganya tersusun pada rangkaian tandan dengan panjang 15-40 cm, lebar 10 cm, yang menjuntai ke bawah dengan jumlah bunga mencapai 14 kuntum per tandan. Hal ini semakin menambah keeleganan bunga anggrek tersebut. Kelopak bunganya berbentuk lanset, lancip dengan warna hijau muda dengan ukuran panjang 5–6 cm dan lebar 2-3 cm. Bentuk mahkota bunganya juga lancip berwarna hijau muda, yang mana pada bagian tengahnya terdapat lidah bunga (labellum) berwarna hitam berbentuk biola bertekstur dengan background hijau muda. Daun Anggrek hitam berbentuk lonjong berwarna hijau dengan panjang berkisar antara 40–50 cm dan lebar antara 2-10 cm. Sedangkan buah Anggrek hitam berbentuk jorong dengan panjang sekitar 7 cm dan lebar antara 2–3 cm. Dari keseluruhan bunga tidak banyak yang menjadi buah.

Jenis Anggrek, Bunga Anggrek,
Anggrek Hitam

a.    Ekologi dan Syarat Tumbuh
Penyebaran tanaman anggrek hitam berada di hutan primer (hutan yang memiliki kelembaban yang relatif lebih tinggi) Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatra dan menumpang hidup pada pohon-pohon tua dekat sungai. Anggrek hitam tumbuh pada dataran rendah ataupun pengunungan dengan ketinggian 1000 sampai 1500 di atas permukaan laut dengan kelembaban nisbi (RH) berkisar 60% sampai 85%.  

b.    Pola Perbanyakan Tanaman
Perkembangbiakan secara vegetatif dan generatif dapat diterapkan untuk mengembangbiakan anggrek hitam. Perkembangbiakan vegetatif dilakukan dengan cara memisahkan anakan, sedangkan perkembangbiakan generatif dilakukan di laboraturium.

c.    Media Tanam Anggrek Hitam
Sabut kelapa, pakis dan serbuk gergaji merupakan media tanam yang dapat digunakan sebagai media pertumbuhan anggrek hitam. Diantara media tanam yang telah disebutkan, serbuk gergaji merupakan media tanam yang paling baik digunakan karena sifat habitat tanam yang dihasilkan serbuk gergaji hampir menyerupai habitat asli anggrek hitam. Untuk membuat media tanam dari serbuk gergaji maka hal yang terlebih dahulu dilakukan adalah merendam serbuk gergaji dalam air selama ± 24 jam untuk menghilangkan getah yang kemungkinan masih lengket pada serbuk gergaji tersebut. Setelah itu beri larutan fungisida untuk menghindari adanya jamur pada media tanam serbuk gergaji tersebut.

d.    Kegiatan Pemupukan
Dosis pemupukan dilakukan sesuai dengan umur tanaman yang dilakukan sebanyak 2x dalam 1 minggu. Sebaiknya pemupukan dilakukan di pagi hari (pukul 06:00 – 07:00) atau pada sore hari (16:00-18:00). Jika menggunakan pupuk cair, maka pupuk disemprot yang dimulai dari permukaan bawah daun, batang lalu ke akar. Jenis pupuk yang sesuai dengan anggrek hitam muda adalah pupuk yang banayak mengandung unsur N untuk merangsang pertumbuhan vegetatif. Contohnya : Dekastar 22-8-4 , Vitabloom 30-10-10 atau GandasilD20-15-15. Jenis pupuk untuk anggrek dewasa, untuk merangsang pembungaan, contohnya : Hyponex (biru) 10-40-15, Gandasil B6-20-30 atau Growmore (orange) 6-30-30.

e.    Kegiatan Penyiraman
Umur dan kelembaban tanaman sangat mempengaruhi frekuensi penyiraman. Anggrek muda disiram 2x dalam 1 hari yaitu pada pagi hari (06.00–08.00) dan sore hari (16.00–18.00), sedangkan anggrek dewasa penyiraman cukup dilakukan 1x dalam 1 hari di pagi hari dengan menggunakan air biasa atau air bekas cucian beras, atau air bekas cucian ikan ataupun daging. Metode terbaik dalam proses penyiraman adalah dengan cara penyemprotan yang ditujukan pada media tanam, batang dan daun. Bunga anggrek hitam tidak boleh disemprot karena akan merontokan bunga tersebut. Hal yang perlu diperhatikan dalam proses penyiraman adalah jangan sampai terlalu banyak melakukan kegiatan penyiraman yang diindikasikan dengan layu atau menguningnya daun.

f.     Pemanenan/Pasca Panen
Anggrek hitam sangat rajin berbunga. Dalam satu bulan anggrek hitam akan mampu berbunga 4 sampai 5 kali dengan waktu mekar bunga ±7 hari. Anggrek hitam dewasa akan menghasilkan anakan baru dimana umbi semunya akan mengeluarkan tangkai bunga dengan panjang 10-90 cm(bergantung dari tingkat kesuburan tanaman anggrek). Budidaya anggrek hitam sangatlah mudah dan ramah lingkungan sehingga tidak memerlukan biaya yang tinggi. Dengan budidaya yang tepat tentunya anggrek hitam akan terus mengeluarkan bunga dengan aroma dan warna yang indah. Selamat mencoba

g.    Klasifikasi Ilmiah Anggrek Hitam
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan) 
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas        : Liliidae
Ordo                : Orchidales
Famili              : Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan)
Genus              : Coelogyne
Spesies            : Coelogyne pandurata

Budidaya Anggrek (Part 2)

Sobat pecinta anggrek sekalian, setelah kita membahas tentang proses pembibitan, penyemaian dan media tanam untuk tanaman anggrek, sekarang kita akan mengupas mengenai proses pemindahan bibit, baik pada saaat penyemaian ataupun pot pertumbuhan dan juga pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai pengolahan media tanam.

a.    Pemindahan Bibit dari Botol ke Pot Penyemaian
Setelah tanaman berkembang dalam botol, (kurang lebih 9-12 bulan) dengan penampilan fisik terlihat besar dan mulai tumbuh akar, maka pindahkan bibit ke dalam pot penyemaian yang berdiameter 7 cm, 12 cm atau 16 cm yang berlubang. Siapkan pecahan genting, dan akar pakis warna coklat, di potong dengan panjang 5-30 mm sehingga serabutnya terlepas satu dengan lainnya. Sebelum dipakai, media tanam tersebut dicuci bersih dan biarkan airnya hilang. Setelah dicuci, akar pakis direndam selama ± 24 jam dalam campuran media:
1. Urea atau ZA                      : 0,50 mg
2. DS, TS atau ES                   : 0,25 mg
3. Kalium sulfat atau K2SO4  : 0,25 mg
4. Air                                       : 1000 cc

Media tanam bibit anggrek lain yang dapat digunakan adalah pupuk buatan berunsur N ; P ; K dengan perbandingan komposisi masing-masing adalah 60 ; 30 ; 10. Jika menggunakan pupuk kandang yang dicampur pakis maka perbandingan pakis dan pupuk kandang adalah 4 : 1. Kulit pinus yang di potong kecil sebesar biji kacang tanah juga bisa digunakan sebagai isian pot anggrek setelah direndam dalam media akar pakis selama 24 jam. Selain bahan-bahan yang telah dijelaskan sebelumnya, arang kayu bakar, serabut kelapa yang dipotong-potong sebesar ibu jari juga dapat digunakan sebagai media tanam anggrek.


Media tanam anggrek, pot serabut kelapa
Anggrek Dalam Pot Penyemaian
Ketika media tanam telah dipersisapkan dengan benar maka, tahapan selanjutnya adalah melakukan pengisian pot dengan pecahan genting hingga mencapai 1/3 tinggi pot. Setelah itu, lapisan atas pecahan genting diberi lapisan remukan pakis tanpa pemadatan hingga mencapai ketinggian 1 cm di bawah tepi pot

Pemindahan bibit ke dalam pot dilakukan dengan cara mengeluarkan tanaman dari botol terlebih dahulu dengan cara memasukkan air bersih ke dalam botol. Dengan menggunakan kawat bersih berujung seperti huruf U, keluarkan tanaman satu persatu yang dimulai dari bagian akar terlebihdahulu. Setelah tanaman dikeluarkan maka cuci tanaman tersebut dengan kaporit 1 %, lalu bilas dengan air bersih.  Seedlings (semaian) ditanam dalam pot dengan rapat. Apabila di dalam botol sudah terjadi kontaminasi jamur sebaiknya terlebihdulu direndam dalam antibiotic (penicillin, streptomycin) selama 10 menit, setelah itu tanaman anggrek baru ditanam untuk proses penyemaian.

 b.   Pemindahan dari Pot Penyemaian
Setelah tanaman pada pot penyemaian cukup tinggi, maka tanaman dipindahkan ke pot biasa yang berdiamater 4-6 cm, yang berisi potongan genting/batu bata merah, kemudian beri pakis/kulit pinus yang telah direndam dalam media sampai 1 cm di bawah tepi pot.
 
media tanam anggrek, pot
Pot Pertumbuhan Anggrek
 c. Pengolahan Media Tanam
Media tanam untuk tanaman anggrek tanah dibedakan atas:
  1. Tanaman dalam pot (dengan diameter 7-30 cm tergantung dari jenis tanaman). Apabila diameter pot dipilih 25-30 cm maka perlu dipasang tiang di tengah-tengah pot, kemudian pot diisi pecahan genting. Anggrek di letakkan di tengah dan akarnya disebar merata dalam pot, kemudian batang anggrek diikat pada tiang. Pot diisi pupuk kandang yang telah dicampur sesuai dengan komposisi kira-kira 2/3 dari pot.
  2. Media tanam dalam tanah dengan sistim bak-bak tanam. Bak terbuat dari batu bata merah panjang 2 m lebar 40 cm dan tinggi bak 2 lapis batu bata merah. Tujuan pembuatan bak di atas tanah adalah untuk menghindari kebecekan. Pembuatan bak tanam dilakukan dengan cara menggali tanah kering sedalam 10-20 cm kemudian beri bata ukuran 40 cm x 2 m dengan jarak antara pembantas dengan yang lain adalah 3 cm. Tiang penahan dibuat 4 buah yang ditancapkan ke dalam tanah dengan ketinggian masing-masing 1,5 m. Antara tiang satu dengan yang lain dihubungkan dengan kayu sehingga keempat tiang tersebut membentuk suatu rangkaian  

Media Tanam Anggrek


Sebelum kita membahas lebih lanjut megenai teknik pembudidayaan tanaman anggrek, maka pada kesempatan ini saya akan mengupas sedikit mengenai media tanam yang baik untuk tanaman anggrek itu sendiri.

Ada tiga jenis media tanam anggrek yang harus disesuaikan dengan cara hidup tanaman anggrek, yaitu:
  1. Media untuk anggrek Epifit dan Semi Epifit terdiri dari: Serat Pakis yang telah digodok, Kulit kayu yang dibuang getahnya, Serabut kelapa yang telah direndam air selama 2 minggu, Ijuk, Potongan batang pohon enau, Arang kayu, Pecahan genting/batu bata. Bahan-bahan untuk media tanam yang telah disebutkan di atas dipotong menurut ukuran besar tanaman dan akarnya.
  2. Anggrek Semi Epifit yang akarnya menempel pada media untuk mencari makanan, perlu diberi makanan tambahan seperti kompos, pupuk kandang/daun-daunan. 
  3. Media untuk anggrek Terestrial merupakan jenis anggrek yang hidup di tanah. Oleh karena itu perlu ditambah pupuk kompos, sekam, pupuk kandang, darah binatang, serat pakis dan lainnya. Sedangkan media tanam untuk jenis anggrek semi Terrestria adalah pecahan genteng yang agak besar, ditambah pupuk kandang sekam/serutan kayu, serat pakis.
 Serabut Kelapa, Arang Kayu
Sabut kelapa merupakan salah satu media tanam anggrek yang baik karena memiliki kemampuan yang tinggi untuk menyimpan air. Selain itu serabut kelapa juga mudah didapat dengan harga yang murah. Kelemahan yang dimiliki serabut kelapa sebagai media tanaman untuk tanaman anggrek adalah dari karakter fisik serabut kelapa yang mudah lapuk dan busuk yang akan menyebabkan media ini menjadi sumber penyakit. Untuk mengatasikelemahan ini, maka sebaiknya ketika menggunakan serabut kelapa sebagai media tanam anggrek maka pilihlah sabut kelapa yang sudah tua dan segera ganti serabut tersebut bila sudah mengalami kelapukan.


Keunggulan yang dimiliki arang kayu sebagai media tanam tanaman anggrek adalah tidak mudah lapuk serta tidak mudah ditumbuhi bakteri dan jamur. Kebusukan akar tanaman anggrek bisa dihindari karena anggrek berada dalam kondisi yang relatif kering. Sedangkan kelemahan yang dimilikinya adalah sulit untuk menyimpan air dan miskin akan unsur hara yang dibutuhkan oleh anggrek. Oleh karena itu penggunaan arang kayu sebagai media tanaman anggrek sangat baik digunakan untuk daerah pembudidayaan anggrek yang memiliki kelembabapan tinggi. Disamping itu pemberian air dan pupuk yang intensif perlu dilakukan agar kelemahan media tersebut bisa di atasi sehingga peningkatan pertumbuhan dan produksi bunga anggrek bisa dilakukan. 


Penggunaan pecahan batu bata/genting sebagai media tanam tanaman anggrek dilakukan dengan tujuan untuk mengatur drainase dan aerasi udara dalam pot. Oleh karena itu pecahan batu bata atau genting diletakan di dasar pot yang pengisiannya mencapai 1/3 dari ketinggian pot, tergantung dari tingkatan kelembapan yang dibutuhkan tanaman anggrek. Rongga udara yang tercipta dari susunan genteng ataupun pecahan bata yang tidak teratur akan memberi kebebasan akar untuk tumbuh dan berkembang secara leluasa ke segala arah. Rongga yang ada juga dijadikan sebagai jalan masuk oksigen yang diperlukan akar tanaman untuk proses pernafasan dan mampu menurunkan tingkat kelembaban. Untuk diketahui kemampuan batu bata untuk mebyerap air lebih besar dibandingkan dengan pecahan genting.




Kelebihan yang dimiliki pakis sebagai media tanam anggrek adalah memiliki kemampuan untuk menyimpan air yang cukup tinggi, memiliki rongga-rongga untuk proses aerasi dan drainase, daya lapuk pakis yang relatif lebih lama dan terjadi secara perlahan serta mengandung banyak unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman anggrek. Disamping kelebihan yang dimilikinya, ternyata media pakis juga memiliki kelemahan yang diantaranya adalah media tanam pakis sulit didapat karena ketersediannya yang terbatas yang diakibatkan media tanam pakis juga digunakan sebagai media tanam untuk tanaman hias lainnya. Masih belum dibudidayakannya tanaman pakis dan terus mengandalkan pakis di alam mengakibatkan ketersedian tanaman pakis semakin hari semakin menipis. Pakis cacahan biasa digunakan untuk media saat pembibitan tanaman anggrek, yaitu saat kompot. Karena sifatnya tersebut pakis sebagai media tanam cocok untuk tanaman anggrek Phalaenopsis