Sobat
pecinta anggrek sekalian, setelah kita membahas tentang proses pembibitan,
penyemaian dan media tanam untuk tanaman anggrek, sekarang kita akan mengupas
mengenai proses pemindahan bibit, baik pada saaat penyemaian ataupun pot
pertumbuhan dan juga pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai
pengolahan media tanam.
a.
Pemindahan
Bibit dari Botol ke Pot Penyemaian
Setelah tanaman berkembang
dalam botol, (kurang lebih 9-12 bulan) dengan penampilan fisik terlihat besar
dan mulai tumbuh akar, maka pindahkan bibit ke dalam pot penyemaian yang
berdiameter 7 cm, 12 cm atau 16 cm yang berlubang. Siapkan pecahan genting, dan
akar pakis warna coklat, di potong dengan panjang 5-30 mm sehingga serabutnya
terlepas satu dengan lainnya. Sebelum dipakai, media tanam tersebut dicuci
bersih dan biarkan airnya hilang. Setelah dicuci, akar pakis direndam selama ±
24 jam dalam campuran media:
1.
Urea atau ZA : 0,50
mg
2.
DS, TS atau ES : 0,25 mg
3.
Kalium sulfat atau K2SO4 : 0,25 mg
4.
Air :
1000 cc
Media tanam bibit anggrek lain yang
dapat digunakan adalah pupuk buatan berunsur N ; P ; K dengan perbandingan
komposisi masing-masing adalah 60 ; 30 ; 10. Jika menggunakan pupuk kandang
yang dicampur pakis maka perbandingan pakis dan pupuk kandang adalah 4 : 1. Kulit
pinus yang di potong kecil sebesar biji kacang tanah juga bisa digunakan
sebagai isian pot anggrek setelah direndam dalam media akar pakis selama 24
jam. Selain bahan-bahan yang telah dijelaskan sebelumnya, arang kayu bakar,
serabut kelapa yang dipotong-potong sebesar ibu jari juga dapat digunakan
sebagai media tanam anggrek.
Anggrek Dalam Pot Penyemaian |
Ketika media tanam telah dipersisapkan
dengan benar maka, tahapan selanjutnya adalah melakukan pengisian pot dengan
pecahan genting hingga mencapai 1/3 tinggi pot. Setelah itu, lapisan atas
pecahan genting diberi lapisan remukan pakis tanpa pemadatan hingga mencapai
ketinggian 1 cm di bawah tepi pot
Pemindahan bibit ke dalam pot dilakukan
dengan cara mengeluarkan tanaman dari botol terlebih dahulu dengan cara
memasukkan air bersih ke dalam botol. Dengan menggunakan kawat bersih berujung
seperti huruf U, keluarkan tanaman satu persatu yang dimulai dari bagian akar terlebihdahulu.
Setelah tanaman dikeluarkan maka cuci tanaman tersebut dengan kaporit 1 %, lalu
bilas dengan air bersih. Seedlings (semaian)
ditanam dalam pot dengan rapat. Apabila di dalam botol sudah terjadi
kontaminasi jamur sebaiknya terlebihdulu direndam dalam antibiotic (penicillin,
streptomycin) selama 10 menit, setelah itu tanaman anggrek baru ditanam untuk
proses penyemaian.
b. Pemindahan
dari Pot Penyemaian
Setelah tanaman
pada pot penyemaian cukup tinggi, maka tanaman dipindahkan ke pot biasa yang
berdiamater 4-6 cm, yang berisi potongan genting/batu bata merah, kemudian beri
pakis/kulit pinus yang telah direndam dalam media sampai 1 cm di bawah tepi pot.
Pot Pertumbuhan Anggrek |
c. Pengolahan
Media Tanam
Media tanam
untuk tanaman anggrek tanah dibedakan atas:
- Tanaman dalam pot (dengan diameter 7-30 cm tergantung dari jenis tanaman). Apabila diameter pot dipilih 25-30 cm maka perlu dipasang tiang di tengah-tengah pot, kemudian pot diisi pecahan genting. Anggrek di letakkan di tengah dan akarnya disebar merata dalam pot, kemudian batang anggrek diikat pada tiang. Pot diisi pupuk kandang yang telah dicampur sesuai dengan komposisi kira-kira 2/3 dari pot.
- Media tanam dalam tanah dengan sistim bak-bak tanam. Bak terbuat dari batu bata merah panjang 2 m lebar 40 cm dan tinggi bak 2 lapis batu bata merah. Tujuan pembuatan bak di atas tanah adalah untuk menghindari kebecekan. Pembuatan bak tanam dilakukan dengan cara menggali tanah kering sedalam 10-20 cm kemudian beri bata ukuran 40 cm x 2 m dengan jarak antara pembantas dengan yang lain adalah 3 cm. Tiang penahan dibuat 4 buah yang ditancapkan ke dalam tanah dengan ketinggian masing-masing 1,5 m. Antara tiang satu dengan yang lain dihubungkan dengan kayu sehingga keempat tiang tersebut membentuk suatu rangkaian