Anggrek Vanda

Pujian untuk keindahan dan kecantikan anggrek vanda tak kan henti-hentinya terucap bagi orang-orang yang menikmati keindahan anggrek vanda. Selain kecantikan dan keindahan yang dimilikinya, anggrek vanda juga kaya akan bentuk dan variasi/kombinasi warna, mulai dari warna yang bercorak totol-totol sampai pada discolour. 
jenis anggrek,anggrek
Anggrek Vanda
Diperkirakan kekayaan variasi warna dan bentuk yang dimiliki anggrek vanda menyebabkan anggrek ini diklasifikasikan menjadi 40 species yang tersebar mulai dari India bagian timur, Sri Lanka, Myanmar, Thailand, Indochina, Filipina, Malaysia, Papua Nugini, Indonesia hingga Australia. Dari 40 species yang ada, sekitar 20 species berada di kepulauan Indonesia yang meyebar di hutan-hutan tropis di Pulau Jawa, Bali, Sumatra, Kalimantan, Maluku dan Papua. 

jenis anggrek vanda
Jenis Anggrek Vanda
Secara etimologi kata vanda berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti indah. Species vanda pertama kali ditemukan oleh William Roxburgh pada tahun 1795 yang diberi nama oleh Sir W. Jones sebagai Vanda tessellata Roxb. Anggrek vanda adalah angrek monopodial (anggrek yang batang utamanya tumbuh terus-menerus ke atas tanpa batas) yang hidup di daerah tropis/subtropis dan merupakan jenis anggrek yang mudah dirawat. Habitat aslinya tumbuh di atas tanah (terestrial) dan ada pula yang hidup menempel pada batang-batang pohon sebagai tanaman epifit. Nah untuk mengenal bagaimana sebenarnya anggrek vanda itu, berikut disampaikan ciri-ciri anggrek vanda.

Ciri-ciri bunga vanda dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.      Bunga
Bunga anggrek vanda tersusun membentuk satu rangkaian tandan yang terdiri dari 1 sampai 15 kuntum bunga. Ukuran kuntum bunganya berbeda-beda, mulai dari ukuran sedang hingga besar. Warna bunganya beraneka ragam. Bunganya ada yang berwarna ungu, biru, kuning, merah, putih, kombinasi bitik-bintik ataupun bergaris. Tangkai bunga yang menjadi tempat melekatnya karangan bunga akan dijumpai diantara dua ketiak daun. Bagian utama bunga vanda sama dengan bunga anggrek lainnya, yaitu sepal, petal, stamen, pistil, ovari, dan labellum. Jumlah sepal (daun kelopak) anggrek vanda 3 buah, yang terdidi dari 1 sepal dorsal (atas) dan 2 sepal lateral (samping). Tiga taji akan ditemukan pada labelum (bibir bunga). Warna taji tengah pada umumnya lebih gelap. Labelum akan megeluarkan aroma bunga yang khas yang akan memancing serangga datang dan membantu proses penyerbukan.

Pada bagian tengah bunga akan dijumpai alat reproduks jantan dan betina. Serbuk sari yang mengandung alat reproduksi jantan berwarna kuning dan tertutup oleh anther cap. Jika putik (alat reproduksi betina) terletak di bawah column, sepal, petal dan menyatu dengan dasar bunga.

2.      Daun
Daun anggrek vanda pada umumnya berbentuk pita (linear) sampai lanset (lanceolate),dengan ujung daunnya yang runcing (acutus). Berdasarkan bentuk daunnya angrek vanda dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu: vanda berdaun lebar, vanda teret dan vanda semi teret. Adanya bentuk daun anggrek vanda yang berbeda-beda akan menyebabkan kebutuhan cahaya matahari dari masing-masing jenis anggrek ini berbeda-beda pula.

Vanda berdaun lebar (berdau sabuk = strap leaf)
Bentuk dunnya lebar membentuk seperti sabuk dengan panjang 5-30 cm. Letak daun satu dengan yang lainnya saling berdekatan dan menutupi batang. Jenis vanda yang berdaun lebar ini akan bersifat epifit yang membutuhkan sedikit naungan agar pertumbuhannya optimum. Contoh anggrek vanda yang berdaun lebar ini adalah Vanda Coerulea, Vanda Tricolor dan Vanda Insignis

Vanda teret
Daunnya membentuk seperti pensil yang tebal meruncing dengan ukuran panjang 10-15 cm. Anggrek jenis ini merupakan jenis anggrek terestrial yang membutuhkan penyinaran cahaya matahari yang penuh. Contoh anggrek vandanya adalah: Vanda Hookeriana, Vanda Triscupidata, Vanda Douglas (Vanda Genta Bandung)

Vanda semiteret
Merupakan jenis anggrek vanda yang dihasilkan dari persilangan antara vanda berdaun sabuk dan vanda berdaun pensil. Jika vanda yang anda miliki adalah vanda semiteret maka penyinaran matahari yang dibutuhkannya harus diebrikan 100%

3.      Batang
Batang anggrek vanda bertipe monopodial, yang artinya batang anggrek vanda akan tumbuh tanpa batas tegak lurus ke atas. Brntuk batangnya lurus, ramping dan tidak berumbi. Pada batang ini nantinya akan muncul tangkai bunga yang letaknya pada ruas diantara dua ketiak daun.

4.      Akar
Bentuk akarnya silindris, berdaging lunak dan berujung runcing. Akar anggrek merupakan akar serabut, yang tumbuh dari pangkal batang. Disamping dari pangkal batang, akar anggrek vanda ada juga yang muncul pada ruas-ruas batang di antara dua ketiak daun. Akar-akar ini disebut dengan akar udara (aerial root). Akar anggrek vanda yang sehat akan berwarna putih keperakan dengan bagian ujungnya berwarna hijau atau ungu. Sedangkan akar yang tidak aktif dan tua aka berwarna cokelat dan kering. Akar anggrek bervelamen, yang berarti lapisan luar akar terdiri dari beberapa lapis sel yang berongga dan transparan. Fungsi velamen pada akar adalah untuk melindungi akar dari kehilangan air yang berlebihan selama proses transpirasi, melindungi bagian dalam akar, dan membantu melekatkan akar pada benda yang ditumpanginya.

5.     Buah dan biji
Bentuk buah anggrek vanda kapsular dengan panjang 7 – 10 cm. Pada bagian dalam buah akan dijumpai biji yang berukuran sangat kecil dan halus seperti tepung. Biji anggrek bukanlah biji yang sempurna karena tidak memiliki cadangan makanan (endosperm) untuk pertumbuhan embrionya. Karenanya untuk mengecambahkan biji-biji tersebut di alam harus menggunakan mikoriza, yang akan menyediakan zat gula sebagai makan biji-biji tersebut. Jika pengecambahan dilakukan secara buatan maka teknik yang tepat untuk dilakukan adalah dengan teknik in vitro.

Berikut adalah sistem klasifikasi anggrek vanda menurut Dressler dan Dodson (1960)

     Kingdom         : Plantae
     Divisi               : Spermatophyta
     Subdivisi         : Angiospermae
     Kelas               : Monocotyledoneae
     Ordo                : Orchidales
     Famili              : Orchidaceae
     Subfamili         : Epidendroideae
     Tribe                : Sandeae
     Subtribe           : Vandinae/Sarcanthinae
     Genus              : Vanda

Anggrek Larat

Anggrek larat (Dendrobium phalaenopsis) merupakan salah satu anggrek langka dari maluku. Anggrek ini pernah menjadi anggrek yang sangat digemari oleh pecinta anggrek disamping anggrek bulan. Oleh karena itu pada saat ini banyak sekali ditemukan anggrek hibrida komersial dendrobium yang merupakan hasil persilangan dari anggrek spesies (anggrek alami) jenis ini. Mungkin hal ini lah yang menjadi penyebab kelangkaan dan kepunahan bunga anggrek larat di habitat aslinya. Anggrek larat termasuk dalam 12 jenis spesies anggrek langka yang dilindungi di Indonesia berdasarkan peraturan pemerintah No 7 tahun 1999.

Anggrek larat disebut juga dengan sebutan Cooktown Orchid, berkerabat dengan anggrek merpati, anggrek albert, anggrek stuberi, anggrek jamrud, anggrek karawai, dan anggrek kelembai. Habitat asli anggrek ini pertama kali ditemukan di Pulau Larat, Tanimbar, Maluku. Oleh karena itu anggrek larat ditetapkan sebagai flora identitas Provinsi Maluku. Anggrek larat tumbuh di daerah yang bersuhu panas, dengan ketinggian 0-150 meter di atas permukaan laut. Anggrek ini merupakan anggrek epifit yang tumbuh pada pepohonan dan karang-karang kapur yang mendapat sinar matahari yang cukup.

Bunga anggrek larat berwarna ungu tua ataupun ungu pucat yang tersusun membentuk tandan yang tumbuh pada buku batangnya dengan posisi agak menggantung. Memiliki panjang tandan bunga sekitar 60 cm dengan jumlah bunga masing-masing tandan 6-24 kuntum. Tiap-tiap bunga memiiki garis tengah dengan panjang sekitar 6 cm. Daun anggrek larat membentuk lanset dengan ujung yang tidak simetris dengan panjang daun sekitar 12 cm dan lebar sekitar 2 cm. Daun kelopaknya juga berbentuk lanset dengan warna ungu. Daun mahkotanya lebih pendek, tetapi lebih lebar dari kelopak bunganya. Pangkal daun mahkotanya sempit dan runcing pada bagian ujungnya yang juga memiliki warna keungu-unguan. Bibir bertajuk tiga membentuk corong dengan tajuk tengahnya lebar dan runcing. Buah bunganya berbentuk jorong dengan ukuran panjang 3,2 cm. Batang anggrek larat berbentuk gada dengan pangkal yang kecil. Bagian tengahnya membesar dan mengecil kembali

 
Anggrek Langka, Jenis Anggrek
Anggrek Larat Yang Langka


Klasifikasi Ilmiah.
Kerajaan    : Plantae
Divisi         : Magnoliophyta
Kelas         : Liliopsida
Ordo          : Orchidales
Famili        : Orchidaceae
Genus        : Dendrobium
Spesies      : Dendrobium phalaenopsis

Perkembangbiakan Anggrek

Setelah kita membahas jenis anggrek, hama dan penyakit yang menyerang tanaman anggrek, sekarang sudah tiba saatnya bagi admin untuk sharing tetang perkembangbiakan tanaman bunga anggrek agar kelestarian bunga anggrek bisa dipertahankan dengan proses perkembangbiakannya. Secara umum perkembang biakan tanaman anggrek tidak jauh berbeda dengan proses perkembangbiakan tanaman lainnya. Adapu proses perkembangbiakan pada tanaman dilakukan dengan cara generatif dan vegetatif. Perkembang biakan secara generatif adalah perkembangbiakan pada tumbuhan yang terjadi dengan proses penyerbukan. Sedangkan proses penyerbukan itu sendiri bisa difahami sebagai satu peristiwa dimana serbuk sari jatuh ke kepala putik. Berdasarkan asal serbuk sarinya, kegiatan penyerbukan bisa dibedakan menjadi penyerbukan sendiri (penyerbukan yang terjadi bila benang sari yang jatuh pada kepala putik berasal dari bungan itu sendiri), penyerbukan tetangga (penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal dari bunga lain tetapi masih pada satu pohon), penyerbukan silang (penyerbukan yang terjadi apabila serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal dari bunga lain yang sejenis tetapi berbeda pohonnya), penyerbukan bastar (penyerbukan yang terjadi apabila serbuk sari yang jatuh di kepala putik berasal dari bunga lain yang tidak sejenis)
  

Bagian Bunga
Bagian-Bagian Bunga



Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembaangbiakan yang terjadi tanpa proses penyerbukan. Lantas bagaimanakah kedua proses perkembangbiakan ini terjadi pada tanaman anggrek..?
Info detailnya kita lanjutin yuk.....

Penggunaan MediaTanam Buatan dalam Perkembangbiakan Generatif

Buah anggrek merupakan buah lentera yang artinya buah tersebut akan pecah ketika matang. Pada saat matang, bagian buah yang akan membuka merekah adalah bagian tengah buah, bukan pada bagian ujung ataupun pangkal buah. Bentuk buah tanaman bunga anggrek berbeda-beda, bergantung pada jenis anggreknya. Biji anggrek matang yang keluar dari buah anggrek tidak sama seperti kebanyakan biji pada tanaman lainnya. Ukuran biji bunga anggrek mikroskopis hampir menyerupai tepung dan dalam jumlah yang sangat banyak (bisa mencapai jutaan biji). Karena biji anggrek tidak mempunyai cadangan makanan maka dengan sendirinya biji anggrek tidak dapat berkecambah. Dibutuhkan pasokan makanan tambahan dari sejenis jamur yang hidup di dalam akar anggrek dewasa, yang disebut mikhoriza agar biji anggrek bisa berkecambah.

Teknik menanam biji anggrek dengan menggunakan media buatan dewasa ini telah banyak dikembangkan. Dengan menggunakan media tanam buatan maka para pecinta anggrek bisa mengatur seberapa banyak zat-zat kimia yang harus diberikan pada media tanam tersebut agar biji tanaman anggrek bisa berkecambah dengan baik.

Penggunaan media tanam buatan dalam mengecambahkan biji anggrek dapat menaikkan prosentase keberhasilan perkecambahan biji anggrek secara alami dari 5% sampai 8% perkecambahan menjadi 60% sampai 80% selama faktor-faktor berikut bisa dipenuhi dalam proses perkecambahan.

1.    Karbohidrat
Sukrosa dan fruktosa adalah gula sederhana golongan oligosakarida yang mengandung unsur karbohidrat. Pada umumnya unsur karbohidrat jenis inilah yang dibutuhkan pada proses perkecambahan pada medium buatan. Sukrosa dan fruktosa akan digunakan oleh biji anggrek sebagai cadangan makanan sebelum tunas membentuk makanan sendiri dan untuk proses perkecambahan (tunas keluar dari biji)

2.    Nitrogen
Merupakan senyawa amonia, nitrat dan urea yang digunakan sebagai bahan utama pembentukan sel-sel tmbuhan pada proses perkecambahan.

3.    Mineral
Mineral yang dibutuhkan adalah mineral yang mengandung unsur kalium (K), magnesium (Mg), kalsium (Ca) dan fosfor (P). Mineral ini dibutuhkan dalam jumlah yang banyak dan dalam bentuk senyawa kompleks. Jika mineral ini tidak ada, maka tunas anggrek yang telah berkecambah akan mati, sebaliknya, jika kandungan mineral yang ada melebihi dari jumlah yang semestinya atau terlalu pekat maka tanaman anggrek akan mengalami keracunan. Kandungan unsur-unsur mineral yang dianjurkan adalah 40 mg/L media

4.    Penyinaran
Syarat pokok yang harus tersedia dalam proses pembentukan cadangan makanan adalah kegiatan penyinaran untuk melakukan kegiatan fotosintesis. Penyinaran yang dibutuhkan adalah 400 sampai 3000 lux yang bisa diperoleh dari sinar matahari difus, lampu neon dan lampu Cool White. Ukuran umum yang digunakan sebagai parameter pengukuran adalah lampu neon putih dengan daya 40 watt yang di letakkan pada jarak 1,5 hingga 2 meter dari rak tempat botol perkecambahan. Semakin kecil daya yang digunakan maka jarak lampu ke tanaman harus semakin dekat

5.    Suhu
Untuk keseluruhan jenis anggrek, temperatur optimal yang sebaiknya digunakan adalah 20 0C – 25 0C. Penggunaan temperatur yang terlalu tinggi akan menyebabkan kelayuan kecambah karena terjadinya penguapan air yang terlalu besar, sedangkan jika temperatur terlalu rendah akan menyebabkan pertumbuhan kecambah sangat lambat.  

6.    pH (Tingkat Keasaman)
pH media tanam buatan yang dibutuhkan harus berkisar 4,8 sampai 5,2 dengan toleransi kisaran antara 3,6 hingga 7,6. Pertumbuhan tunas anggrek keasaman media dapat mengalami perubahan.

7.    Vitamin dan Hormon
Unsur ini digunakan untuk memacu pertumbuhan tunas dalam bentuk senyawa murni. Vitamin dan hormon bisa diperoleh dari penggunaan zat aditif seperti pisang, kentang, buah tomat

Wah.. ternyata sudah malam nich... admin butuh istirahat malam ini. Sekian dulu ya sob.... admin janji akan melanjutkan tulisan ini dilain kesempatan

Serangan Hama Tanaman Anggrek

Hama merupakan serangan masal hewan pada tanaman yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, bahkan bisa menyebabkan kematian. Tanaman Anggrek pun bisa terkena serangan hama, walapun tanaman anggrek cenderung lebih tahan terhadap serangan hama, terutama untuk bunga anggrek yang dirawat dengan baik, baik dari kebersihan tanaman ataupun lingkungan dimana anggrek hidup.

Jika tanaman anggrek anda terserang hama, maka hal ini mengindikasikan tanaman anggrek yang anda punya kurang mendapatkan perhatian. Sebaiknya untuk mengatasi serangan hama pada tanaman anggrek jangan ditunggu sampai meluas. Bila serangan hamanya cepat di atasi maka pengaruh yang lebih buruk yang akan terjadi pada tanaman anggrek bisa dihindari.

Gejala awal serangan hama dapat terdeteksi dengan cepat jika kita mau melakukan kegiatan pengawasan dan pengendalian terhadap tanaman bunga anggrek yang kita miliki karena dengan kegiatan tersebut langkah-langkah pengendalian bisa dilakukan dengan cepat. Bukankah pencegahan lebih baik dilakukan sebelum serangan hama terjadi?. Nah untuk menambah pengetahuan kita jenis hama yang menyerang pada tanaman bunga anggrek kit, berikut akan dipaparkan jenis serangga yang sering menyerang tanaman anggrek dan gejalanya, serta bagaimana cara mengatasinya. 

Tungau/kutu perisai
Gejalanya adalah: terdapat tungau yang menempel pada pelepah daun, dengan warna kemerahan dalam jumlah yang banyak. Bekas serangan yang ditimbulkan berupa bercak hitam yang merusak daun. Pengendalian: gosok pelepah daun dengan kapas dan air sabun; apabila serangan sudah parah, semprotkan insektisida berdosis 2 cc/liter.

Bunga Anggrek, Jenis Anggrek, Media Tanam anggrek, Hama Anggrek
Tungau /Kutu Perisai
Semut
Anggrek yang terserang hama semut memiliki gejala: akar dan tunas muda akan rusak yang disebabkan adanya pertumbuhan jamur. Pengendalian serangan hama ini bisa dilakukan dengan merendam pot dalam air, setelah itu jaga kebersihan lingkungan di sekitar rak atau lebih baik pot bunga anggrek digantug

Belalang
Gejalanya pinggiran daun anggrek rusak dengan bentuk luka bergerigi tak beraturan. Untuk jenis belalang berukuran kecil, perlu pengamatan cermat. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan insektisida yang bersifat racun kontak/yang sistemik. Bila jumlahnya sedikit penanganannya bisa langsung dimusnahkan.

Trips
Gejala serangan yang ditimbukan adalah hama trips akan menempel pada buku-buku batang dan daun muda, munculnya bercak abu-abu di permukaan daun dan merusak bunga hingga bentuk bunga tidak menarik. Pengendalian yang harus dilakukan secara periodik dan teratur pot anggrek disemprot dengan insektisida.

Hama Anggrek, Bunga Anggrek, Budidaya Anggrek
Trips

Kutu babi
Gejalanya: kerusakan yang ditimbulkan serangan hama kutu babi hampir sama dengan serangan yang diakibatkan oleh semut, tapi tidak menyerang tunas daun. Kegiatan pengendalian yang harus dilakukan rendam pot anggrek dengan air.

Keong
Gejala yang tampak: Keong akan menyerang lembaran daun anggrek. Pengendaliannya, jika jumlah keong yang ada dalam jumlah yang sedikit, maka pengendalian yang dilakukan cukup diambil dan buanglah keong tersebut, tetapi bila jumlah keongnya banyak gunakan insektisida/dijebak dengan bubuk prusi untuk mengatasi serangannya.

Red Spinder
Gejala yang ada akan timbul bercak putih di bagian bawah daun, permukaan atas menjadi kuning dan lama kelamaan daun akan mati. Pengendaliannya: bila sedikit cukup diambil dengan menggunakan isolatip, lalu dibakar atau gosok daun dengan alkohol. Apabila banyak maka perlu menggunakan insektisida dengan bahan aktif diazinon, dicofol.

Kumbang
Gejala batang anggrek yang terserang akan berlubang-lubang khusus kumbang penggerek batang kerusakannya berupa lubang di tengah batang dan tidak nampak dari luar. Kumbang akan meletakan Larvanya pada daun yang jika menetas akan merusak daun anggrek. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan menyemprotkan tanaman yang diserang dengan menggunakan insektisida sistemik secara rutin, lalu bersihkan pot dari kepompong dan telur kumbang dengan jalan memindahkannya ke pot baru dan media tanam yang baru pula.

Hama Anggrek, Bunga Anggrek, Budidaya Anggrek
Kumbang
Ulat daun
Gejalanya ulat daun akan menyerang daun, kuncup bunga, tunas daun maupun bunga yang sedang mekar. Pengendaliannya adalah: kalau jumlahnya sedikit (2-5 ekor) dapat dibunuh dengan tangan, bila banyak dapat menggunakan insektisida sistemik. Tanaman yang telah diserang sebaiknya dipisahkan dengan tanaman yang masih sehat.

Kepik
Gejala: menghisap cairan daun tanaman anggrek, sehingga menyebabkan bintik putih/kuning; tanaman yang diserang lama kelamaan akan gundul dan tidak berhijau daun lagi. Pengendalian: semprotkan insektisida yang sama seperti untuk membasmi serangga lainnya, seperti ulat, kumbang dan trips.

Kutu tudung
Gejala: daun menjadi kuning, tidak sehat, lalu berwarna coklat dan mati. Pengendalian: seperti halnya membasmi ulat kumbang dan trips.

Penyakit Pada Tanaman Anggrek

Penyakit bercak hitam
Penyakit ini cepat menular melalui akar dan alat-alat yang digunakan untuk merawat tanaman anggrek yang tidak steril. Pada ujung akar, bagian tunas dan juga daun, akan muncul warna coklat kehitaman sebagai identifikasi awal yang dapat diperhatikan jika tanaman anggrek terkena penyakit ini. Tanaman akan terlambat tumbuh, kerdil da akhirnya akan membunuh tanaman anggrek. Pegendaliann yang daat dilakukan adalah dengan cara memotong dan membuang bagain tanaman yang terserang penyakit ini atau menyemprotkan fungisida. Hala yang perlu diperhatikan sebelum menangani anggrek yang terserang penyakit ini adalah sterilkan alat-alat potong dengan menyiramnya dengan alkohol atau dibakar terlebih dahulu sebelum digunakan.

Penyakit Rebah Kecamba
Serangan penyakit ini sering terjadi pada proses persemaian anggrek. Penyebaran penyakitnya terjadi melalui air. Gejala yang bisa diidentifikasi adalah: muncul bercak bening kecil pada permukaan daun, lalu melebar dari atas hingga titik tumbuh pada tunas dan ke bawah hingga ujung akar, kecambah anggrek akan membusuk dan mati. Pengendaliannya dapat dilakukan dengan membuang bibit yang sakit, dibakar hingga musnah. Semprotkan fungisida dan keringkan pot beserta kecambahnya

Penyakit bercak bercincin
Penyebab: virus TMVO (Tobacco Mozaic Virus Odontoglos). Gejala: timbul lingkaran atau garis-garis kekuningan pada permukaan daun. Pengendalian: hanya dengan pencegahan yakni membuang bagian tanaman yang sakit serta menstrerilkan semua alat potong.

Penyakit Bercak Coklat
Kecambah jenis Phalaenopsis sangat peka terhadap bakteri ini, terutama pada saat cuaca dalam keadaan yang sangat lembab. Penyakit ini akan menginfeksi daun basah atau bekas luka pada daun. Disamping itu, sentuhan daun yang sakit pada daun yang sehat dapat menjadi media penularan penyakit ini. Gejala yang tampak jika tanaman anggrek terserang penyakit ini adalah muncul bercak kecil bening pada pucuk daun dan akan meluas ke seluruh kompot dalam waktu beberapa hari. Daun kecambah anggrek akan rusak dan mati. Penyakit ini sangat ganas, menular dan juga mematikan. Sangat sulit untuk mengendalikan penyakit ini. Jika serangan penyakit yang terjadi sangat parah dampaknya pad atanaman anggrek maka seluruh kecambah anggrek harus dibuang.

Penyakit buluk
Jenis penyakit ini sering terjadi pada media tanam, kultur spora cendawan dibawa oleh biji anggrek karena tutup botol tidak steril. Gejala yang muncul adalah: biji anggrek tidak dapat berkecambah, persemaian dalam botol akan gagal. Jika kecambahnya telah tumbuh lantas mendapatkan serangan cendawan maka kecambah tersebut akan mati/layu. Kegiatan pengendaliannya dapat dilakukan dengan cara mengeluarkan cendawan yang ada pada media dari dalam botol, sterilkan botol dan media, lalu tutup kembali. Pengendalian cara ini dilakukan jika tahapan serangan masih dalam tahapan awal serangan. Jika kecambah anggrek sudah besar dan terkena serangan ini maka kecambah dikeluarkan dan dicuci dengan fungisida. Setelah itu kecambah ditanam dalam pot.

Penyakit busuk akar
Disebabkan oleh cendawan Rhizoctonia solani. Gejala yang muncul akar leher membusuk hingga rhizoma dan umbi batang. Daun dan umbi batang akan menguning, keriput, tipis dan bengkok. Tanaman akan menjadi kerdil dan tidak sehat. Potong dan buang bagian tanaman yang sakit untuk mengendalikan serangan penyakit ini. Luka bekas potongannya disemprot dengan fungisida (Benlate).

Penyakit busuk
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Sclerotium rolfsi. Gejala yang muncul terdapat bintil-bintil kecil berwarna coklat pada bagian tanaman yang terkena penyakit. Pengendalian dilakukan dengan memotong bagian tanaman yang sakit. Media tanam dan seluruh pot didesnfektan dengan larutan formalin 4% atau fungisida/antibiotik Natrippene 0,5 % selama 1 jam.

Penyakit layu
Penyebabnya adalah cendawan Fusarium oxyporium. Gejala yang muncu hampir sama dengan serangan busuk akar, yang membedakannya adalah pada rhizoma terdapat garis atau lingkaran berwarna ungu. Jika serangan yang terjadi berat, maka seluruh rhizoma akan berwarna ungu, lalu akan terjadi pembusukan pada umbi batang, yang menyebabkan tanaman sangat tidak sehat. Lakukan pemotongan pada bagian yang terserang penyakit lalu bekas potongan disemprot dengan Benlate untuk tindakan pencegahannya. Setelah itu pindahkan tanaman pada media tanam yang baru yang masih segar dan bersih serta memiliki aliran udara yang lancar disekitar tanaman.

Penyakit busuk lunak
Penyebab: bakteri Erwinia cartovora. Gejala: daun dan akar membusuk serta berbau. Penyakit ini cepat sekali meluas namun khusus pada rhizoma dan umbi batang, penyebarannya agak lambat. Pengendalian: peralatan kebun harus steril, bagian yang sakit dipotong dan dibuang. Semprotkan Physan 20, pot tanaman disemprot dengan formalin 4 %

Penyakit Cymbidium
Virus Mozaic cymbidium merupakan penyebab penyakit ini. Akan muncul bercak kekuningan pada awalnya yang diikuti jaringan mati berbintik, bergaris atau lingkaran. Untuk anggrek cathleya, bercak yang muncul berwarna coklat atau hitam cekung. Kadang ada gejala kematian jaringan di tengah daun yang dilingkari jaringan normal. Pada daun tua banyak bintik jaringan yang mati. Pengendalian yang dilakukan hanya bersifat pencegahan yang dilakukan dengan membuang bagian tanaman yang sakit, serta mensterilkan segala alat yang dipakai.
Penyakit busuk hitam
Penyebabnya adalah cendawan Phytopytora omnivora. Gejala yang muncul adalah warna pangkal daun berubah menjadi kehitaman, lalu melunak, busuk dan akhirnya daun mati. Lankah pengendalian yang bisa diterapkan: semprotkan fungisida seperti Baycor Dithane M-45, Benlate, Ferban, Physan, Truban atau Banrot. Untuk zat yang berbentuk tepung gunakan dosis 2 gram/2 liter air.

Anggrek Hitam

Anggrek hitam (coelogyne pandurata lindl)merupakan jenis anggrek epifit simpodial, artinya, anggrek jenis ini akan tumbuh menempel pada tumbuhan/batang pohon lain yang memiliki pertumbuhan batang terbatas. Anggrek langka ini dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Black Orchid”. Sedangkan di Kalimantan Timur, Anggrek Hitam yang langka ini mempunyai nama lokal “Kersik Luai”. Tanaman ini akan hidup berumpun, dimana masing-masing tanaman dalam satu rumpun akan membentuk akar tinggal (rhizome) yang saling terhubung satu dengan yang lainnya. Proses regenerasi anggrek hitam berasal dari tunas baru yang muncul dari tanaman sebelumnya. Tunas baru ini akan tumbuh ke atas dengan ukuran yang lebih besar dan terlihat menggelembung pada bagian batangnya. Penggelembungan batang yang terjadi ini sering disebut dengan umbi semu (pseudobulbs) yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan air dan cadangan makanan. Oleh karena itu jika anggrek hitam kekurangan air, maka anggrek ini tidak akan segera kekeringan. Batang anggrek yang membentuk umbi semu ini berbentuk bundar panjang, pipih dengan panjang 10-15 cm.

Habitat asli anggrek hitam berada di jantung hutan Kaimantan Tengah yang merupakan salah satu tanaman kebanggaan yang dijadikan maskot untuk provisi tersebut. Biasanya anggrek hitam mekar pada bulan Maret sampai Juni. Meskipun habitat anggrek hitam identik dengan hutan di Pulau Kalimantan, jenis anggrek ini juga tumbuh liar di Sumatera, Semenanjung Malaya dan Mindanao, Pulau Luzon dan Pulau Samar Filipina. Anggrek hitam bagaikan mutiara hitam yang terpendam dalam kerimbunan hutan. Anggrek ini memiliki bentuk dan warna yang sangat menawan. Anggrek hitam bukanlah anggrek yang memiliki bunga berwarna hitam. Kelopak bunganya berwarna hijau pupus dengan lidah bunga berwarna hitam dengan sedikit garis-garis berwarna hijau dan berbulu. Kelebihan lain yang dimiliki anggrek ini adalah rajin berbunga dengan aroma yang khas, namun harus tumbuh pada habitat yang relatif lembab. Lidah bunga yang berwarna hitam pada Anggrek Hitam merupakan pembawa sifat hitam yang langka, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber pembawa sifat warna hitam yang di butuhkan oleh para ahli pemuliaan tanaman untuk menghasilkan silangan baru dengan corak warna bunga yang lebih menarik.

Penampilan anggrek hitam lainnya yang bisa kita nikmati sebagai bentuk lain keindahan alam yang sempurna adalah warna umbinya yang berwarna hijau dengan permukaan yang mengkilap. Setiap umbi yang ada akan ditumbuhi dua helai daun yang kaku dan berbentuk seperti pembungkus mayang kelapa (berbentuk lonjong, berlipat-lipat), Bunga-bunganya tersusun pada rangkaian tandan dengan panjang 15-40 cm, lebar 10 cm, yang menjuntai ke bawah dengan jumlah bunga mencapai 14 kuntum per tandan. Hal ini semakin menambah keeleganan bunga anggrek tersebut. Kelopak bunganya berbentuk lanset, lancip dengan warna hijau muda dengan ukuran panjang 5–6 cm dan lebar 2-3 cm. Bentuk mahkota bunganya juga lancip berwarna hijau muda, yang mana pada bagian tengahnya terdapat lidah bunga (labellum) berwarna hitam berbentuk biola bertekstur dengan background hijau muda. Daun Anggrek hitam berbentuk lonjong berwarna hijau dengan panjang berkisar antara 40–50 cm dan lebar antara 2-10 cm. Sedangkan buah Anggrek hitam berbentuk jorong dengan panjang sekitar 7 cm dan lebar antara 2–3 cm. Dari keseluruhan bunga tidak banyak yang menjadi buah.

Jenis Anggrek, Bunga Anggrek,
Anggrek Hitam

a.    Ekologi dan Syarat Tumbuh
Penyebaran tanaman anggrek hitam berada di hutan primer (hutan yang memiliki kelembaban yang relatif lebih tinggi) Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatra dan menumpang hidup pada pohon-pohon tua dekat sungai. Anggrek hitam tumbuh pada dataran rendah ataupun pengunungan dengan ketinggian 1000 sampai 1500 di atas permukaan laut dengan kelembaban nisbi (RH) berkisar 60% sampai 85%.  

b.    Pola Perbanyakan Tanaman
Perkembangbiakan secara vegetatif dan generatif dapat diterapkan untuk mengembangbiakan anggrek hitam. Perkembangbiakan vegetatif dilakukan dengan cara memisahkan anakan, sedangkan perkembangbiakan generatif dilakukan di laboraturium.

c.    Media Tanam Anggrek Hitam
Sabut kelapa, pakis dan serbuk gergaji merupakan media tanam yang dapat digunakan sebagai media pertumbuhan anggrek hitam. Diantara media tanam yang telah disebutkan, serbuk gergaji merupakan media tanam yang paling baik digunakan karena sifat habitat tanam yang dihasilkan serbuk gergaji hampir menyerupai habitat asli anggrek hitam. Untuk membuat media tanam dari serbuk gergaji maka hal yang terlebih dahulu dilakukan adalah merendam serbuk gergaji dalam air selama ± 24 jam untuk menghilangkan getah yang kemungkinan masih lengket pada serbuk gergaji tersebut. Setelah itu beri larutan fungisida untuk menghindari adanya jamur pada media tanam serbuk gergaji tersebut.

d.    Kegiatan Pemupukan
Dosis pemupukan dilakukan sesuai dengan umur tanaman yang dilakukan sebanyak 2x dalam 1 minggu. Sebaiknya pemupukan dilakukan di pagi hari (pukul 06:00 – 07:00) atau pada sore hari (16:00-18:00). Jika menggunakan pupuk cair, maka pupuk disemprot yang dimulai dari permukaan bawah daun, batang lalu ke akar. Jenis pupuk yang sesuai dengan anggrek hitam muda adalah pupuk yang banayak mengandung unsur N untuk merangsang pertumbuhan vegetatif. Contohnya : Dekastar 22-8-4 , Vitabloom 30-10-10 atau GandasilD20-15-15. Jenis pupuk untuk anggrek dewasa, untuk merangsang pembungaan, contohnya : Hyponex (biru) 10-40-15, Gandasil B6-20-30 atau Growmore (orange) 6-30-30.

e.    Kegiatan Penyiraman
Umur dan kelembaban tanaman sangat mempengaruhi frekuensi penyiraman. Anggrek muda disiram 2x dalam 1 hari yaitu pada pagi hari (06.00–08.00) dan sore hari (16.00–18.00), sedangkan anggrek dewasa penyiraman cukup dilakukan 1x dalam 1 hari di pagi hari dengan menggunakan air biasa atau air bekas cucian beras, atau air bekas cucian ikan ataupun daging. Metode terbaik dalam proses penyiraman adalah dengan cara penyemprotan yang ditujukan pada media tanam, batang dan daun. Bunga anggrek hitam tidak boleh disemprot karena akan merontokan bunga tersebut. Hal yang perlu diperhatikan dalam proses penyiraman adalah jangan sampai terlalu banyak melakukan kegiatan penyiraman yang diindikasikan dengan layu atau menguningnya daun.

f.     Pemanenan/Pasca Panen
Anggrek hitam sangat rajin berbunga. Dalam satu bulan anggrek hitam akan mampu berbunga 4 sampai 5 kali dengan waktu mekar bunga ±7 hari. Anggrek hitam dewasa akan menghasilkan anakan baru dimana umbi semunya akan mengeluarkan tangkai bunga dengan panjang 10-90 cm(bergantung dari tingkat kesuburan tanaman anggrek). Budidaya anggrek hitam sangatlah mudah dan ramah lingkungan sehingga tidak memerlukan biaya yang tinggi. Dengan budidaya yang tepat tentunya anggrek hitam akan terus mengeluarkan bunga dengan aroma dan warna yang indah. Selamat mencoba

g.    Klasifikasi Ilmiah Anggrek Hitam
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan) 
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas        : Liliidae
Ordo                : Orchidales
Famili              : Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan)
Genus              : Coelogyne
Spesies            : Coelogyne pandurata